MANUSIA DALAM TERMINOLOGI AL-QUR'AN
Abstract
Kajian tentang manusia telah banyak dilakukan para ahli yang selanjutnya dikaitkan dengan berbagai kegiatan, seperti politik, ekonomi, social, budaya, pendidikan, agama dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan karena manusia selain sebagai subjek (pelaku), juga sebagai objek (sasaran) dari berbagai kegiatan tersebut, dari pemikiran ini selanjutnya memunculkan banyak sebutan atau predikat untuk manusia yang dikemukakan para ahli filsafat, misalnya; homo sapiens, (makhluk yang mempunyai budi pekerti/berakal), animal rational atau hayawan nathiq (binatang yang dapat berpikir), homo laquen, (makhluk yang pandai menciptakan bahasa), homo faber (makhluk yang pandai membuat perkakas), zoon politicoi, (makhluk yang pandai bekerja sama), homo economicus, (makkhluk yang tunduk kepada prinsip-prinsip ekonomi), homo religious, (makhluk yang beragama), homo planemanet, (makhluk ruhaniah-spiritual), homo educandum, (makhluk yang dapat dididik/ educable), homo faber (makhluk yang selalu membuat bentuk-bentuk baru).
Dalam konsepsi Islam manusia merupakan satu hakekat yang mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi material (jasad) dan dimensi immaterial (ruh, jiwa, akal dan sebagainya). Unsur jasad akan hancur dengan kematian, sedangkan unsur jiwa akan tetap dan bangkit kembali pada hari kiamat. (QS. Yasin, 36: 78-79). Manusia adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih mulia dari malaikat (QS. al-Hijr, 15: 29). Bahkan manusia adalah satu-satunya mahluk yang mendapat perhatian besar dari Al-Quran, terbukti dengan begitu banyaknya ayat al-Quran yang membicarakan hal ikhwal manusia dalam berbagai aspek-nya, termasuk pula dengan nama-nama yang diberikan al-Quran untuk menyebut manusia, setidaknya terdapat lima kata yang sering digunakan Al-Quran untuk merujuk kepada arti manusia, yaitu insan atau ins atau al-nas atau unas, dan kata basyar serta kata bani adam atau durriyat adam.
Berbicara dan berdiskusi tentang manusia memang menarik dan tidak pernah tuntas. Pembicaraan mengenai makhluk psikofisik ini laksana suatu permainan yang tidak pernah selesai. Selalu ada saja pertanyaan mengenai manusia. Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini pun belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia yang sebenarnya.
Dalam konsepsi Islam manusia merupakan satu hakekat yang mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi material (jasad) dan dimensi immaterial (ruh, jiwa, akal dan sebagainya). Unsur jasad akan hancur dengan kematian, sedangkan unsur jiwa akan tetap dan bangkit kembali pada hari kiamat. (QS. Yasin, 36: 78-79). Manusia adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih mulia dari malaikat (QS. al-Hijr, 15: 29). Bahkan manusia adalah satu-satunya mahluk yang mendapat perhatian besar dari Al-Quran, terbukti dengan begitu banyaknya ayat al-Quran yang membicarakan hal ikhwal manusia dalam berbagai aspek-nya, termasuk pula dengan nama-nama yang diberikan al-Quran untuk menyebut manusia, setidaknya terdapat lima kata yang sering digunakan Al-Quran untuk merujuk kepada arti manusia, yaitu insan atau ins atau al-nas atau unas, dan kata basyar serta kata bani adam atau durriyat adam.
Berbicara dan berdiskusi tentang manusia memang menarik dan tidak pernah tuntas. Pembicaraan mengenai makhluk psikofisik ini laksana suatu permainan yang tidak pernah selesai. Selalu ada saja pertanyaan mengenai manusia. Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini pun belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia yang sebenarnya.
Keywords
Manusia; Al-Qur'an
Full Text:
PDFCopyright (c) 2017 SPEKTRA : Jurnal Kajian Pendidikan Sains
SPEKTRA: Jurnal Pendidikan dan Kajian Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Number of P-ISSN = 2442-9910 and E-ISSN = 2548-642X.
SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains Indexed by:
![]() | ![]() | ![]() | |
![]() | ![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() | ![]() |